Relaksasi bukan prokrastinasi

Hidup memang tidak mudah dijalani, masalah selalu datang dan kita dituntut untuk bisa menyelesaikan semuanya dengan baik. Bahkan saya yakin saat ini, pasti ada banyak hal yang harus anda selesaikan dalam kehidupan pribadi anda masing-masing seperti urusan pekerjaan, sekolah atau urusan keluarga. Seringkali kita terburu-buru, berusaha menyelesaikan urusan kita secepatnya dan sebanyak-banyak nya dalam satu waktu. Kita ngebut di jalan, salip sana-sini, agar segera sampai di tujuan dengan cepat, menyisakan makanan di piring karena ingin segera pergi dan melupakan hal-hal kecil yang sebenarnya penting. Tanpa kita sadari, kita tidak punya waktu untuk hal-hal yang lebih bermakna seperti berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai. Rasa lelah, cemas, marah atau frustasi menghampiri dan seringkali perasaan itu membawa dampak negatif terhadap kesehatan.

Relaksasi adalah cara yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwa. Kemampuan untuk tetap tenang dalam situasi yang penuh tekanan bisa jadi faktor penentu keberhasilan atau kegagalan. Relaksasi atau santai bukan berarti malas. Kemalasan adalah tindakan melarikan diri dari masalah, tanpa motivasi dan menghindar dari kesulitan hidup, salah satu contoh kemalasan adalah tindakan proskastinasi atau suka menunda-nunda dan mengalihkan perhatian pada sesuatu yang bukan prioritas. Santai sebenarnya adalah suatu tindakan yang konstruktif dimana kita memberi kesempatan pada tubuh dan jiwa untuk mengisi ulang (recharge).

Contoh yang menggambarkan pentingnya relaksasi adalah memahami bagaimana jantung manusia bekerja. Jantung manusia memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi dari sel-sel tubuh. Darah yang kaya akan oksigen dipompa ke seluruh tubuh oleh bagian dari ruang jantung yang dinamakan serambi kiri atau ventrikel kiri. Agar jantung dapat memompa darah secara efektif, diperlukan proses berkesinambungan yang dinamakan sistolik dan diastolik. Sistolik adalah fase dimana otot ventrikel kiri berkontraksi maksimal untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Di akhir fase sistolik, ventrikel kiri melakukan relaksasi dan menghasilkan tekanan negatif sehingga menyedot darah dari atrium kiri, ditambah lagi dengan atrium kiri yang juga ikut memompa darah ke ventrikel kiri melalui kontraksi ototnya. Fase ini dinamakan fase diastolik atau rapid filling. Pada fase ini, ventrikel kiri terisi darah sehingga otot nya meregang secara maksimal, menghasilkan energi potensial yang besar dan siap untuk masuk kembali ke fase sistolik. Seperti yang dinyatakan dalam hukum Frank Starling, bahwa dalam kondisi jantung yang normal, semakin banyak volume darah yang tersimpan di dalam ventrikel kiri dan semakin besar otot di ventrikel kiri teregang, maka semakin banyak pula darah yang terpompa dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh (Stroke volume) sehingga darah terpompa ke seluruh tubuh dengan efektif. Mekanisme jantung dalam memompa darah menunjukkan bahwa relaksasi otot jantung sangat penting untuk memastikan kontraksi otot jantung yang efektif.

Relaksasi atau “nyantai” adalah proses menghimpun energi potensial, atau mengisi ulang tenaga, yang nantinya akan digunakan untuk melakukan tugas dengan lebih fokus dan efektif. Jadi, jika anda melihat seseorang yang sedang “nyantai”, bukan berarti dia bermalas-malasan, bisa jadi dia sedang mengumpulkan energi untuk sesuatu yang besar.

Dite